Best Profit - Kepolisian tengah menyelidiki provokasi pemasangan atribut ISIS dan surat kaleng berisi ancaman di depan Markas Polsek Kebayoran Lama Jakarta Selatan pada Selasa (3/7/2017), pagi. "Saya pikir kita jangan negative thinking dulu bahwa itu adalah serangan teror. Belum tentu. Bisa betul dari kelompok itu, bisa dari kelompok pihak ketiga yang suka kalau ramai-ramai," kata Kapolri Jenderal Tito Karnavian di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, dikutip dari Antara, Rabu (5/7/2017). Menurut Tito pihak manapun dapat melakukan tindakan provokasi tersebut sehingga masyarakat tidak perlu panik. Kapolri menjelaskan tujuan dari pelaku adalah keributan di masyarakat karena kepanikan tersebut. "Tidak perlu menjadi panik, karena kepanikan itu yang diharapkan oleh pelaku teror. Teror itu bukan untuk membunuh orangnya," ujar Tito yang menambahkan pelaku teror butuh media untuk menyebarkan kepanikan di masyarakat. Tito juga menyampaikan kepada jajarannya untuk melakukan koordinasi internal jika ada provokasi seperti itu. "Oleh karena itu kalau ada yang seperti itu, sebaiknya kita amankan, tidak perlu dibesarkan di media. Tapi tetap kita selidiki dan kita cari siapa yang meletakan di situ. Sekali lagi, bisa itu teroris, bisa juga pihak ketiga yang ingin memperkeruh situasi," kata Tito. Kapolri juga menjelaskan institusinya terus melakukan pengamanan, baik di markas maupun masing-masing anggota kepolisian. "Yang jelas serahkan kepada kita, kepolisian, untuk melakukan penyelidikan," tegas Tito. Petugas Polda Metro Jaya memburu pelaku yang memasang atribut diduga bendera "ISIS" dan sehelai kertas bertuliskan ancaman terhadap Polri dan TNI. Polda memeriksa sejumlah saksi di sekitar lokasi termasuk anggota kepolisian yang pertama menemukan atribut dan kertas berisi ancaman tersebut serta menganalisa kamera tersembunyi yang merekam peristiwa yang terjadi pada sekitar pukul 05.30 WIB. Bestprofit
0 Comments
PT BEST PROFIT FUTURES BANDUNG, PT Bestprofit - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi menguat pada perdagangan saham Selasa pekan ini. Pelaku pasar menanti hasil pertemuan bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve mempengaruhi laju IHSG.
Analis PT Binaartha Sekuritas Reza Priyambada menuturkan, IHSG berpeluang naik meski terbatas pada Selasa pekan ini. Ia menilai, tren IHSG sebenarnya masih melemah. Pelaku pasar mengantisipasi hasil pertemuan rapat the Federal Reserve yang berlangsung pada pertengahan minggu ini. Reza menuturkan, pelaku pasar memperkirakan kenaikan suku bunga the Federal Reserve pada Juni sekitar 25 basis poin. Dengan kenaikan suku bunga the Federal Reserve itu akan memberikan kepastian di pasar keuangan. Sedangkan sentimen dalam negeri, menurut Reza belum ada yang terlalu mendominasi laju IHSG. "IHSG akan bergerak di kisaran support 5.644-5.667 dan resistance 5.715-5.740," ujar Reza saat dihubungi Liputan6.com, Selasa (13/6/2017). Sementara itu, Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya mengatakan IHSG berpeluang naik. Pola pergerakan IHSG masih menunjukkan pada rentang konsolidasi wajar dengan level support yang terus diuji sehingga dapat mendorong kenaikan. Ia mengatakan, ada rilis data penjualan kendaraan roda empat akan menjadi sentimen yang pengaruhi emiten terkait sehingga pengaruhi laju IHSG. William prediksi, IHSG bergerak di kisaran 5.661-5.747 pada Selasa pekan ini. Untuk pilihan saham, William memilih saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Adhi Karya Tbk (ADHI), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), dan PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) untuk dicermati pelaku pasar. Sedangkan Reza memilih saham PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), PT Bank Jatim Tbk (BJTM), dan PT Waskita Karya Tbk (WSKT). "Rekomendasi trading buy untuk saham-saham itu," tutur Reza. Sumber liputan6.com best profit, best profit futures, bestprofit, bestprofit futures, pt best profit, pt best profit futures, pt bestprofit, pt bestprofit futures PT BESTPROFIT FUTURES BANDUNG |